Mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan makhluk-makhlukNya. Dalam surat Al-Falaq terdapat 4 macam kejahatan:
-
Kejahatan makhluk ciptaan Allah
-
Kejahatan waktu malam
-
Kejahatan tukang sihir
-
Kejahatan orang-orang yang dengki
-
Kejahatan Makhluk (Syarrul Makhluk)
-
Jasmani
Kejahatan yang bisa mengancam, merusak, bahkan menghancurkan manusia secara fisik. Meliputi tubuh, harta kekayaan, rumah, kendaraan. Contohnya: binatang berbahaya, bibit penyakit, gempa, banjir, badai, orang-orang jahat.
-
Ruhani
Kejahatan yang bisa mengancam, merusak, bahkan menghancurkan manusia secara psichis, meliputi pikiran, hati, jiwa dan ruh. Contohnya: kesenangan dunia yang membuat orang lupa dan lalai, pemikiran (aliran-aliran sesat).
Pemikiran yang merusak:
-
Adat lebih kuat daripada Syari’at
-
Harga diri ada pada penampilan
-
Tidak boleh ketinggalan dengan budaya dan mode yang berkembang
Contohnya: Syetan, acara televise, permainan (Games), Orang lalai.
-
Jasmani & Ruhani
Kejahatan yang bisa mengancam, merusak, bahkan menghancurkan manusia secara fisik, psichis sekaligus. Meliputi tubuh, harta, pikiran, jiwa dan ruh. Contohnya: minuman keras, narkoba, judi.
-
Kejahatan-kejahatan Waktu Malam (“Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita”).
“Barang siapa yang pintu antara Allah dan dirinya selalu terbuka, maka ia akan merasakan pancaran Hidayah Allah selalu menemani dan membersamai langkah-langkah hidupnya.”
Tanda-tanda dan cirri-ciri pintu kita dengan Allah selalu terbuka:
-
Selalu ingat kepada Allah pada setiap peristiwa apapun dalam hidup ini. Manis ataupun pahit. Cirinya:
Ridha, dengan selalu berprasangka baik kepada Allah dengan semua peristiwa yang dilalami.
Berusaha mencari, menemukan dan mengambil hikmah dibalik peristiwa
Menjadikan jalan menuju ke surge.
Kehidupan duniawi di malam hari:
-
Mengisi waktu malam dengan hiburan yang melenakan
-
Mengisi waktu malam dengan nongkrong-nongkrong tiada arti
-
Mengisi waktu malam bersama televise
-
Terus berkutat dengan kesenangan duniawi, meski alam sudah berselimutkan malam (contoh: sekatenan)
-
Semalam suntuk untuk sebuah kesia-siaan (contoh: wayangan).
-
Semalam tidur dibuai mimpi yang melenakan
-
Menghabiskan malam dalam dosa, kelalaian dan kesia-siaan adalah kejahatan yang bisa mengakibatkan kehinaan di hari kemudian.
Hiasan Malam Hari:
-
“Dan bertasbihlah kamu dengan memuji Rabb-mu sebelum matahari terbit dan sebelum matahari tenggelam” (Qs. Taha:130).
-
Sungguh aku duduk bersama satu kaum yang berdzikir kepada Allah Azza Wa Jalla dari shalat ashar sampai tenggelam matahari lebih aku sukai melebihi aku memerdekakan 80 budak dari turunan Nabi Ismail. (HR. Ibnu Saniy dari Anas bin Malik).
-
Berdoa saat mendengarkan adzan
-
Ummu Salamah berkata, Rasulullah berdoa setelah sholat ba’diah Mahrib
-
Membaca Al-Qur’an dari mahrib sampai Isya’
-
Mengkaji ilmu
-
Berwudhu sebelum tidur dan berdo’a
-
Berdoa saat melihat cahaya bulan
-
Menghiasi malam dengan Tahajud