Renungan


Mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan makhluk-makhlukNya. Dalam surat Al-Falaq terdapat 4 macam kejahatan:

  1. Kejahatan makhluk ciptaan Allah

  2. Kejahatan waktu malam

  3. Kejahatan tukang sihir

  4. Kejahatan orang-orang yang dengki

  • Kejahatan Makhluk (Syarrul Makhluk)

  1. Jasmani

Kejahatan yang bisa mengancam, merusak, bahkan menghancurkan manusia secara fisik. Meliputi tubuh, harta kekayaan, rumah, kendaraan. Contohnya: binatang berbahaya, bibit penyakit, gempa, banjir, badai, orang-orang jahat.

  1. Ruhani

Kejahatan yang bisa mengancam, merusak, bahkan menghancurkan manusia secara psichis, meliputi pikiran, hati, jiwa dan ruh. Contohnya: kesenangan dunia yang membuat orang lupa dan lalai, pemikiran (aliran-aliran sesat).

Pemikiran yang merusak:

  • Adat lebih kuat daripada Syari’at

  • Harga diri ada pada penampilan

  • Tidak boleh ketinggalan dengan budaya dan mode yang berkembang

Contohnya: Syetan, acara televise, permainan (Games), Orang lalai.

  1. Jasmani & Ruhani

Kejahatan yang bisa mengancam, merusak, bahkan menghancurkan manusia secara fisik, psichis sekaligus. Meliputi tubuh, harta, pikiran, jiwa dan ruh. Contohnya: minuman keras, narkoba, judi.

  • Kejahatan-kejahatan Waktu Malam (“Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita”).

“Barang siapa yang pintu antara Allah dan dirinya selalu terbuka, maka ia akan merasakan pancaran Hidayah Allah selalu menemani dan membersamai langkah-langkah hidupnya.”

Tanda-tanda dan cirri-ciri pintu kita dengan Allah selalu terbuka:

  • Selalu ingat kepada Allah pada setiap peristiwa apapun dalam hidup ini. Manis ataupun pahit. Cirinya:

Ridha, dengan selalu berprasangka baik kepada Allah dengan semua peristiwa yang dilalami.

Berusaha mencari, menemukan dan mengambil hikmah dibalik peristiwa

Menjadikan jalan menuju ke surge.

Kehidupan duniawi di malam hari:

  • Mengisi waktu malam dengan hiburan yang melenakan

  • Mengisi waktu malam dengan nongkrong-nongkrong tiada arti

  • Mengisi waktu malam bersama televise

  • Terus berkutat dengan kesenangan duniawi, meski alam sudah berselimutkan malam (contoh: sekatenan)

  • Semalam suntuk untuk sebuah kesia-siaan (contoh: wayangan).

  • Semalam tidur dibuai mimpi yang melenakan

  • Menghabiskan malam dalam dosa, kelalaian dan kesia-siaan adalah kejahatan yang bisa mengakibatkan kehinaan di hari kemudian.

Hiasan Malam Hari:

  • “Dan bertasbihlah kamu dengan memuji Rabb-mu sebelum matahari terbit dan sebelum matahari tenggelam” (Qs. Taha:130).

  • Sungguh aku duduk bersama satu kaum yang berdzikir kepada Allah Azza Wa Jalla dari shalat ashar sampai tenggelam matahari lebih aku sukai melebihi aku memerdekakan 80 budak dari turunan Nabi Ismail. (HR. Ibnu Saniy dari Anas bin Malik).

  • Berdoa saat mendengarkan adzan

  • Ummu Salamah berkata, Rasulullah berdoa setelah sholat ba’diah Mahrib

  • Membaca Al-Qur’an dari mahrib sampai Isya’

  • Mengkaji ilmu

  • Berwudhu sebelum tidur dan berdo’a

  • Berdoa saat melihat cahaya bulan

  • Menghiasi malam dengan Tahajud

Kajian DS

HIDUP HARUS SELESAI!!! SEBELUM IA BERAKHIR

Maknyuknya? Istilahnya kalau dalam kuliah, tugas harus selesai dibuat sebelum dosen masuk dan meminta tugas kita untuk mengumpulkan. Alias waktu yang diberikan untuk mengerjakan Quis di kelas sudah habis. Kalo dosennya gak masuk gimana?(Lho…Lho…Lhooo Ngomongin opo toh iki?)

“Hidup berakhir” berarti terenggutnya nyawa oleh ajal yang datang.

Hidup Selesai” berarti hidup yang setidaknya menghantarkan kita merapat di stasiun Abdun (stasiun kehidupan yang membuat siapapun akan sujud menyerah pasrah kepada Allah ta’ala).

Hidup akan dikatakan selesai manakala sebelum ajal datang merenggut, kita sudah menyerah pasrahkan hidup kita kepada Allah. Dalam surat Al-Imron ayat 102 yang artinya:

Ciri-ciri dan tanda-tanda Pasrah kepada Allah:

Selalu ingat Allah pada setiap peristiwa apapun dalam hidup ini. Bak manis ataupun pahit

Kriteria ingat Allah adalah:

  • Ridho’, selalu berprasangka baik kepada Allah dengan semua peristiwa yang dialami

  • Berusaha mencari, menemukan dan mengambil hikmah

  • Berusaha menjadikan segala peristiwa adalah untuk menuju jalan ke surga

Di dalam perjuangan untuk menuju ke tingkat pasrah dengan cara ridho kepada Allah pasti ada tonggak yang menghalanginya. Ada 5 hal diantaranya:

  1. Qonaah kepada Kebodohan

  2. Rakus Terhadap dunia

Cukuplah seseorang dikatakan Rakus terhadap dunia, manakala ia berhubungan dengan dunia semata-mata hanya karena Ingin dan bukan Butuh.

Cukuplah seseorang dikatakan Butuh terhadap dunia, jika seandainya ia meninggalkan dunia membuat ia mengalami kesulitan dalam hidupnya.

  1. Kikir dengan Kelebihan rejeki

Kikir berarti ungkapan hati bahwa segala yang ada pada diri seseorang adalah “miliknya”. Barang siapa yang merasa memiliki dunia yang ada berarti ia telah menyatakan diri menjadi budak dunia. Rasa kikir akan membuat hidup manusia terbelenggu dengan dunia yang disenanginya. Rasa kikir terhadap dunia membuat pikiran dan perasaan manusia dicengkeram oleh dunia yang dimilikinya. Senang dan susahnya karena dunia. Dan akibatnya adalah malas untuk beribadaj, lesu untuk beramal baik.

  1. Masih menyimpan Riya dalam beramal

Beramal bukan karena Allah. Riya akan membuat manusia sibuk memperbaiki penampilan lahiriah dan melupakan batiniah. Akan membuat siapapun sibuk memperbaiki “Topeng” dirinya. Membuat manusia melupakan Pandangan Allah terhadap dirinya.

Barang siapa yang melupakan Pandangan Allah atas dirinya, maka sungguh ia tengah memasuki lorong-lorong kehidupan yang gelap.”

  1. Kagum dengan pendapat sendiri.

Bangga dengan pendapat sendiri adalah biang pertikaian dan perpecahan. Siapa yang senang bertikai, maka ia akan sibuk mencari kekurangan orang lain dan tenggelam dalam kebanggaan terhadap kelebihan dirinya.

Hidup berarti berjalan di atas rel kehidupan yang sudah digariskan, menyinggahi satu demi satu stasiun kehidupan. Tidak ada rel kehidupan yang bisa menghantarkan kita selamat pada tujuan hidup, kecuali Agama Islam yang mulia.

Stasiun-stasiun kehidupan yang akan dilalui:

  1. Basyar

Stasiun kehidupan yang membuat manusia memandang segala sesuatu hanya dari tampak luarnya saja

  1. Insan

Stasiun kehidupan yang membuat manusia harus timbul tenggelam diantara 2 kehidupan. Yaitu sadar dan lalai

Jika di stasiun Insan manusia lebih cenderung bersifat dalam keadaan sadar, stasiun selanjutnya adaka menuju stasiun Insun1 dimana stasiun Insun 1 adalah stasiun kehidupan yang membuat manusia lebih sering sadar daripada lalai.

  1. Insun: 1. Insun1 Abdun Khalifah

2. Insun2 Syaitan

Stasiun Abdun adalah stasiun kehidupan yang membuat manusia menyerah pasrahkan kehidupan hanya untuk Allah

Stasiun Khalifah adlah stasiun kehidupan yang membuat segala perbuatan baik seseorang selalu menggugah orang lain untuk meniru dan mengikutinya.

Stasiun Insun2 adalah stasiun kehidupan yang membuat manusia labih sering lalai daripada sadar

Stasiun Syaitan adalah stasiun kehidupan yang membuat manusia menjadi biang kelalaian dan kemaksiatan bagi orang lain.

Jika antara stasiun Insan1 dan stasiun Abdun memasang patok-patok:

  1. Qonaah dengan kebodohan

  2. Rakus terhadap dunia

  3. Kikir dengan kelebihan rizki

  4. Riya

  5. Kagum dengan pendapat sendiri

Maka kehidupannya tidak akan menuju ke stasiun Abdun, tetapi menuju ke stasiun Insun2 yaitu Syetan.

Cirri-ciri dan tanda-tanda seseorang sudah dada di Stasiun Abdun:

  1. Merasakan ringan, walau sesulit apapun jalan menuju ke surge

  2. Memandang dan menyimpukan segala peristiwa dalam hidup dengan cara dan makna yang benar.

  3. Tidak suka menyimpan perasaan tercela kepada sesama.

  4. Merasa dekatnya masa datangnya ajal.